Penyebab Wanita Diharuskan Histerektomi atau Pengangkatan Rahim
Penyebab Wanita Diharuskan Histerektomi atau Pengangkatan Rahim
Dalam sebagian kasus kesehatan, wanita kudu melaksanakan histerektomi atau pengangkatan rahim.
Pasang Bola
Pengangkatan rahim ini bisa dialami wanita dengan rentang usia 20 sampai 40 tahun ke atas. Dalam kasus obstetri, wanita yang sudah masak secara reproduksi dan hamil, bisa saja butuh prosedur ini walaupun masih berusia 20-30 tahun. Sedangkan di dalam kasus ginekologi, wanita yang butuh prosedur histerektomi kebanyakan sudah berusia di atas 40 tahun.
Dalam sebagian kasus obstetri, tersedia sebagian orang yang kudu meniti prosedur histerektomi atau pengangkatan rahim.
1. Perdarahan konsisten akibat kontraksi uterus.
2. Kasus solusio plasenta, jika rahim tak bisa berkontraksi lagi dan beralih menjadi biru, maka kudu langsung diangkat.
3. Kasus plasenta akreta, plasenta masuk ke di dalam endometrium yang di dalam dan tak bisa dilepas, maka rahim kudu langsung diangkat.
Sementara di dalam ginekologi, tersedia sebagian situasi yang mengharuskan wanita kudu meniti prosedur pengangkatan rahim, pada lain:
1. Tumor
Tumor atau mioma uteri yang besar mengharuskan prosedur pengangkatan rahim. Ada sebagian style mioma pada subserosal, intramural, submukosa.
Pada wanita yang mengalami mioma uteri submukosa keluhannya berjalan perdarahan terus-menerus. Sedangkan terhadap mioma uteri intramular, perdarahan berjalan sesekali namun ukuran rahim konsisten membesar.
Sementara itu, seandainya wanita mengalami mioma uteri subserosal, tidak mengalami perdarahan namun benjolan baru diketahui setelah berukuran terlampau besar, bisa sebesar kepala.
2. Kanker serviks
“Jika wanita mengalami kanker serviks, maka kemungkinannya akan dilakukan tindakan pengangkatan semua organ reproduksinya (histerektomi radikal). Sedangkan kemungkinan metastasis, bisa berjalan seandainya kanker sudah menggapai stadium lanjut,” ungkap Suskhan Djusad, Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN RSCM.
3. Hiperplasia endometrium
Kondisi ini ditandai dengan terjadinya perdarahan konsisten dari rahim. Jika ganas maka prosedur ini kudu dilakukan.
4. Menorrhagia
Menorrhagia merupakan situasi menstruasi di dalam sementara lama dan mengeluarkan darah lebih banyak dari biasanya.
5. Prolaps uteri
Penyebab lainnya yaitu rahim kendur atau peranakan turun (Prolaps uteri). Umum berjalan terhadap wanita lansia atau sudah melahirkan lebih dari tiga kali. Biasanya, rahim akan turun dan kudu dilakukan histerektomi vagina.
Dampak histerektomi
Dampak histerektomi yang paling utama, jelas, wanita tidak bisa hamil lagi. Kemudian efek lainnya adalah wanita tidak akan lagi bisa mengalami menstruasi. Hal ini berjalan jika ovarium terhitung diangkat di dalam prosedur histerektomi radikal, wanita langsung mengalami menopause.
Histerektomi akan terlampau berpengaruh terhadap kehidupan seksual wanita. Biasanya, akan nampak rasa sakit karena tidak tersedia lagi produksi pelumas atau lendir yang nampak dari vagina. Namun, ini sebetulnya bisa diatasi dengan terdapatnya kelenjar bartholin yang bisa membasahi dinding vagina.