Skip to content

Info Kesehatan – Berita Seputar Kesehatan

Berita Info terkait Kesehatan Terbaru Hari Ini. Penyakit, Tips Kesehatan, Berita Seputar Kesehatan.

Menu
  • Home
  • Kesehatan
Menu

Dalam Kasus Covid Pariwisata Jadi Masa Terbesar Penularan

Posted on 07/12/202011/12/2020 by publisher

Dalam Kasus Covid Pariwisata Jadi Masa Terbesar Penularan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Rapat Koordinasi Nasional bahas amplifikasi kebijikan, program serta langkah rekativasi dan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdampak akibat pandemi COVID-19 tanggal 26-28 November 2020 di Bali. Dalam kesempatan tersebut Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengedepankan kepada pihak di sektor pariwisata untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Menkes Terawan mengatakan aktivitas ekonomi harus dijalankan mengingat masyarakat harus mendapat kesempatan untuk berusaha. Namun protokol kesehatan harus tetap diutamakan.

Hal itu mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan nomer HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Taruhan Bola
Terdiri berasal dari dua anggota utama dalam Keputusan Menteri Tersebut, antara lain pertama komitmen umum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19, ke dua protokol kesehatan di 12 area dan fasilitas umum yang termasuk disempurnakan usaha yang harus dijalankan kalau menemukan persoalan COVID-19.

“Dalam pengembangan wisata yang aman dan sehat maka harus mendapat perhatian dan harus diberdayakan dalam penerapan protokol kesehatan. Di wilayah wisata harus perhatian apakah itu wisata alam, wisata non alam, wisata kuliner, atau wisata budaya, atau gabungan berasal dari lebih dari satu wisata,” kata Menkes Terawan selagi jadi Narasumber pada Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Terawan menyebut potensi rawan yang harus diperhatikan pada area wisata adalah menjadi berasal dari area parkir, loket tiket, pintu masuk objek yang diminati, area ibadah, kamar mandi atau toilet, kantin atau rumah makan, dan pintu keluar.

Selain itu termasuk harus diperhatikan tentang luas area kegiatan, kuantitas tamu, grup rentan, lama kegiatan, wilayah aktivitas apakah indoor atau outdoor, karakteristik aktivitas seperti bersifat hiburan, menyanyi, khotbah, ceramah, dan aktivitas fisik lainnya harus di dipilah-pilah.

Perlu diperhatikan termasuk perihal aspek akomodasi hotel, transportasi restoran, area belanja, oleh-oleh dan di wilayah destinasi wisata itu sendiri yang tentu saja perihal erat bersama dengan area wisata.

Protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh pengelola wilayah wisata adalah lakukan pembersihan bersama dengan desinfeksi secara berkala, khususnya pada area fasilitas dan peralatan yang digunakan secara bersama-sama, dan termasuk fasilitas umum lainnya.

Menkes Terawan mencontohkan keliru satu protokol kesehatan bagi pekerja di wilayah wisata yaitu meyakinkan diri dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja, namun keliru satu protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh pengunjung adalah meyakinkan diri dalam kondisi sehat sebelum lakukan kunjungan ke wilayah wisata.

“Untuk dapat menerapkan bersama dengan baik pada dasarnya harus menerapkan 3M yaitu Mengenakan masker, menjaga jarak, dan membasuh tangan serta membiasakan pola hidup bersih sehat,” imbuh Menkes Terawan.

Ia menyimpulkan bahwa di jaman pandemi COVID-19 sektor pariwisata harus beradaptasi bersama dengan rutinitas baru atau new normal, seperti modifikasi langkah kerja, implementasi yang minim sentuhan atau touchless, perbaikan sanitasi sesuai protokol kesehatan, pemeriksaan dan sertifikasi kesehatan bagi pekerja sektor pariwisata, akomodasi makanan minuman bagi keamanan dan kesehatan pengunjung, dan yang perlu adalah berbagi responsibility di antara pelaku usaha dan pemerintah, dalam hal ini baik pemerintah area maupun pemerintah pusat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pandemi COVID-19 memberikan dampak yang berarti pada kepariwisataan nasional agar diperlukan langkah-langkah strategis dalam mempercepat pemulihannya.

“Rakornas dilangsungkan untuk mengkonsolidasikan stakeholder kementerian/lembaga serta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mempercepat atau mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Wishnutama.

Rakornas ini diinginkan jadi wadah koordinasi dan sinkronisasi siasat program serta aktivitas semua stakeholder dalam rangka membuahkan kebijakan yang dapat mempercepat akselerasi reaktivasi dan pemulihan sektor parekraf.

Akan dijalankan perjanjian kerjasama bersama dengan sejumlah kementerian/lembaga dalam usaha mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Turut datang dalam aktivitas tersebut secara virtual yaitu kepala bappenas, wakil menteri keuangan, dan menteri perhubungan, menteri perdagangan, menteri perindustrian, wakil menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, wakil gubernur bali, sejumlah kepala daerah, serta perwakilan industri dan asosiasi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomer hotline Halo Kemenkes lewat nomer hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat e mail kontak@kemkes.go.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Tanda Bercak di Lidah Disebut Jadi Gejala Covid-19?
  • Manfaat Tersembunyi Ciplukan Untuk Kesehatan Tubuh
  • Beberapa Jenis Olahraga Yang Bisa Dilakukan Bagi Penderita Asma
  • Hal Terlarang saat Ingin Program Hamil
  • Beberapa Vitamin Yang Direkomendasikan Untuk Pasien Covid-19
©2021 Info Kesehatan – Berita Seputar Kesehatan | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb